Home » Uncategorized » Tuapanaf, desa tani yang merindukan Infrastruktur jalan dan pendampingan pertanian modern

Home » Uncategorized » Tuapanaf, desa tani yang merindukan Infrastruktur jalan dan pendampingan pertanian modern

Tuapanaf, desa tani yang merindukan Infrastruktur jalan dan pendampingan pertanian modern

prakarsa
Selasa, 12 November 2024 | 16:08 WIB

Pada Rabu, 6 November 2024, Saya, Amzal  bersama teman-teman saya Bryan Riwu, Adrian Agripa, dan Aditya Awaludin (Fakultas Ekonomi & Bisnis), dan dua orang teman dari Fakultas Tenhik Mesin (Idho dan Gerald) berangkat menuju desa Tuapanaf,  lokasi kami menjalani program magang di LP2M Universitas Nusa Cendana (Undana).  Ini kunjungan Kami ke 2.. Kunjungan pertama pada tanggal 1 Oktober 2024, untuk melakukan survey lokasi sedangkan kunjungan ke-2  Kali ini Kami mendapat tugas untuk mengidintifikasi dan mendata potensi Desa Tuapanaf.

Dari Kupang sekitar  pukul 07.00 pagi, konvoi motor kami  bergerak dari kampus  lalu mejejaki aspal jalan Timor Raya yang mulus kearah timur; kurang lebih satu setengah jam perjalanan kami tiba di pertigaan desa Boking Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, konvoi kami berbelok kearah utara menjalani jalur menuju Lelogama. Sampai di sini sepajang kurang lebih 1 Km, kami masih menikmati mulusnya jalan beraspal hotmix. Selanjutnya kami berbelok ke jalur Kanan… disini mulailah kami harus ekstra hati hati karena jalan yang kami lalui ini merupakan jalan pengerasan dengan kondisi dominan  kerikil sirtu lepas lepas….selama kurang lebih  dua jam perjalanan kami  tiba di desa Tuapanaf. sekitar pukul 9 pagi.

Kami langsung menuju kantor desa .berharap bisa bertemu Bapak Kepala Desa sehingga menyampaikan langsung tujuan kami kali ini. Ternyata bapak Kades sedang bertugas ke Kantor Bupati Kupang dan kami diterima  Bapak Alexa lekioma. Dari beliau juga kami mendapat ceritera bahwa jalan yang kami lalui itu sesungguhnya Kawasan daerah aliran Sungai kering “Musim hujan tidak bisa dilewati, mayoritas warga “terperangkap”di desa “ kata pak Alexa prihatin. Saya jadi berpraduga,  sangatlah mungkin infrastruktur jalan yang tidak memadai ini menjadi salah satu penyebab stagnannya pola pertanian Masyarakat yang tidak progresif menerima pola pertanian modern, akses pasar terbatas dan  menjadi subsisten

Setelah menyampaikan tujuan dan tugas kami  pada kunjungan yang kedua   ini, bapak Alexa mengarahkan dan mendampingi kami ke lokasi pengambilan data di Dusun II.  

Di lokasi, kami mengadakan sesi tanya jawab dengan masyarakat desa serta mengumpulkan data melalui pengisian kuesioner dari delapan responden.

Beberapa data yang kami temukan diantaranya  Desa Tuapanaf,  sebagian besar masyarakatnya hidup bergantung pada sektor perkebunan dan pertanian, juga memperoleh sedikit penghasilan tambahan dari peternakan. Terdapat kelompok tani bernama Tulfali yang, sayangnya, belum dikelola secara optimal, baik dalam aspek keuangan maupun manajemen. Kelompok tani ini lebih berfungsi sebagai formalitas agar masyarakat dapat menerima subsidi pupuk, sementara sebagian besar anggotanya bekerja secara individu tanpa adanya manajemen yang terstruktur.

Beberapa topik yang kami angkat dalam kuesioner meliputi:

1.Pengembangan pengetahuan kelompok tani tentang pertanian modern

2.Pengembangan pemasaran produk pertanian kelompok tani

3.Pengembangan manajemen kelompok tani

4.Pengembangan kapasitas anggota kelompok tani

Dari wawancara, kami menemukan bahwa mayoritas anggota kelompok tani masih mengandalkan metode pertanian tradisional dan kurang familiar dengan teknik pertanian modern. Dalam hal pemasaran, hanya sebagian kecil masyarakat yang menjual hasil kebun atau ternak mereka, sementara sebagian besar lainnya hanya menggunakan hasilnya untuk kebutuhan pribadi . Untukbeberapa  kebutuhan tertentu, diantara kebrabat dekat,   mereka penuhi dengan barter. Manajemen kelompok tani juga masih belum terstruktur dengan baik, karena kelompok ini dibentuk semata-mata untuk memenuhi persyaratan subsidi tanpa adanya pelatihan atau dukungan manajerial lebih lanjut.

Meski begitu, kami melihat antusiasme yang tinggi dari anggota kelompok tani untuk berkembang. Mereka sangat tertarik untuk menerima pembinaan dari lembaga pemerintah atau swasta, serta pelatihan terkait penggunaan alat pertanian modern dan pemasaran produk pertanian. Harapan mereka adalah dapat meningkatkan kemampuan mereka sehingga mampu mengelola usaha tani mereka secara mandiri di masa depan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, kami merekomendasikan program pembinaan berkelanjutan dari pihak pemerintah atau lembaga swasta untuk meningkatkan kapasitas anggota kelompok tani di Desa Tuapanaf. Program ini sebaiknya mencakup pelatihan teknik pertanian modern, manajemen keuangan, dan strategi pemasaran produk, serta penyediaan alat-alat pertanian modern seperti mesin pemanen dan alat pemrosesan sederhana yang dapat mendukung peningkatan produktivitas. Dengan adanya pelatihan dan alat modern ini, petani dapat bekerja lebih efisien, meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi, serta mengelola kelompok tani secara mandiri dan terstruktur. Kami juga menyarankan agar kelompok tani Tulfali membangun kerjasama dengan mitra yang berpengalaman dalam manajemen pertanian untuk mengoptimalkan potensi sektor perkebunan dan pertanian desa secara efektif.

Melelahkan namun menyenangkan berada dan mencoba  menjadi bagian dalam kenyataan dan keterbatasan Masyarakat ini. Kami bahkan disuguhi makan malam oleh keluarga Bapak Alexa. Terima kasih banyak Bapak Alexa dan seluruh warga tuapanaf yang sudah rla meluangkan waktu untuk berbincang bincang dengan kami . Akhirnya pada pukul 20.00 wita kami bergerak Kembali ke Kupang Sampai jumpa pada penugasan berikutnya . Salam (Amzal Xavier Messakh)

Posted in

BERITA TERKAIT

TERPOPULER

TAG TERPOPULER

HEALTY

LIFESTYLE

OTOMOTIF

BERITA LAINNYA

Wakil Walikota Terpilih Targetkan Datangkan Kapal Roro Mewah Layari Rute Kupang – Dili PP

Pasangan Calon Wali Kota dr. Christian Widodo (keempat kiri) dan…

Bisnis
Jan
09
2025

Mampukah Gelombang Budaya Indonesia sepopuler K-Pop?

Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6Download aplikasi: https://kmp.im/app6 JAKARTA, KOMPAS.com – Hallyu…

Seni dan Sastra
Sep
24
2024

Banyak ODA di TTS, Tidak terdeteksi HIV/AIDS

Kabar optimistis datang dari Kabupaten Timor Tengah Selatan/TTS. Oktovianus Nabunome,…

Flobamora
Jun
27
2025

Edjebens Doeka : Meritokrasi obat mujarab  bagi birokrasi yang sakit.

Kupang-PrakarsaNews.com Meritokrasi adalah obat mujarab bagi birokrasi yang sakit.  Birokrasi…

Kota Kupang
Jan
21
2025

Bakal Konser di Jakarta, Treasure Sapa Teume Indonesia: Kami Tidak Sabar Bertemu

Treasure akan kembali bertemu penggemarnya di Indonesia. Sebab Yoshi cs…

Musik
Jun
15
2024

Dipecat dari Polri, Eks Kapolres Ngada Tersangka Pencabulan Ajukan Banding

Sidang kode etik eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman…

Nasional
Mar
17
2025