Home » Healty » Dr.DAP Shinta Widari , SpKJ,MARS : Korban Kekerasan Seksual, Butuh Pendampingan psikiater dan psikolog Klinis

Home » Healty » Dr.DAP Shinta Widari , SpKJ,MARS : Korban Kekerasan Seksual, Butuh Pendampingan psikiater dan psikolog Klinis

Dr.DAP Shinta Widari , SpKJ,MARS : Korban Kekerasan Seksual, Butuh Pendampingan psikiater dan psikolog Klinis

prakarsa
Senin, 13 Januari 2025 | 15:01 WIB
foto utama dedari puskesmas

  “ para anak yang menjadi korban membutuhkan pola pikir baru yang sehat dan positif untuk membantu mereka bertahan.   Ini dapat dilakukan melalui proses konseling, terapi dan penyadaran ulang perlu diajarkan agar korban yang mengalami traumatis berat bisa kembali berinteraksi dengan masyarakat luas. Sehingga korban pun bisa mengekspresikan perasaan dalam hubungan antar pribadi yang sehat, normal yang akan mereka hadapi.”

Predator anak Kembali beraksi di Kota Kupang. Kekerasan seksual terhadap anak  di tahun 2025 yang menghebohkan   terungkap  Ketika 4 Januari 2025, seorang guru seni (laki-Laki) ditangkap pihak kepolisian karena melakukan kekerasan seksual (Sodomi) terhadap dua orang siswanya…..Mirisnya itu dilakukannya terhadap korban saat para korban masih siswa SMP dan berlanjut hingga para korban di SMA saat ini.  Tidak hanya mensodomi,  Kung opa juga melakukan eksploitasi  dengan merekam video  aksi bejadnya. Para korban harus melayani nafsu kejinya bila tak mau video mesum itu disebar… Merunut ke tahun tahun di balakang , kasus kekerasan seksual terhadap anak perempuan dan laki laki di Kota Kupang meningkat dari tahun ke tahun.  Dinas pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak Kota Kupang mencatat tahun 2021 , 60 Kasus,  2022, 127 kasus , 2023  132 kasu.  Perss pernah melaporkan kasus  yang amat miris  di tahun 2019. Seorang siswa SMP berusia 13 tahun mensodomi   seorang siswa  SD berusia 9 tahun. Dalam penelusuran psikolog, pelaku mengaku pernah disodomi oleh guru dan kakak kelasnya…

Data yang ada hanyalah puncak dari sebuah gunung es… Fata kekerasan seksual terhadap anak sesungguhnya ada begitu banyak,  terkubur dalam lautan rasa malu dan ketakutan para korban dan keluarganya….Pengawasan terhadap pergaulan dan komunikasi anak oleh orang tua dan masyarakat efektif melakukan pencegahan,  tetapi  Banyak anak korban kekerasan dan pelecehan seksual seperti sodomi yang akhirnya memiliki pola pikir negatif, ditambah dengan perasaan depresi dan merasa tidak berdaya. Para koban bahkan berpotensi menjadi pelaku disuatu hari nanti.

Bagaimana memutus mata rantai traumatic yang dialami para korban sehingga bertumbuh menjadi pribadi yang normal  ? Menjawab pertanyaan ini, Amzal Xavier dari PrakarsaNew.com  mewawancarai Dr. DAP Shinta Widari , SpKJ, MARS , Pemilik dan Pemimpin Klinik Dewanta Mental HealtCare“, Jumat , 10 Januari 2025

  “ para anak yang menjadi korban membutuhkan pola pikir baru yang sehat dan positif untuk membantu mereka bertahan.   Ini dapat dilakukan melalui proses konseling, terapi dan penyadaran ulang perlu diajarkan agar korban yang mengalami traumatis berat bisa kembali berinteraksi dengan masyarakat luas. Sehingga korban pun bisa mengekspresikan perasaan dalam hubungan antar pribadi yang sehat, normal yang akan mereka hadapi.”

Berikut petikan wawancara tersebut :

Amzal Xavier  :   Terkait kasus Kung Opa ( guru ) yg melakukan kejahatan seksual pada siswa, Menurut perspektif psiklog apakah orientasi seksual seperti itu dikategorikan genetika atau bentukan lingkungan (pengaruh lingkungan ).  penjelasan Ibu Dokter?

Dr. Shinta      :   Kejahatan seksual yg dilakukan oleh kung opa disebut sebagai pedofilia. Penyebab pasti terjadinya pedofilia belum pasti tetapi beberapa faktor bisa berperan seperti faktor biologi krn adanya ketidakseimbangan hormon,  faktor psikologi krn adanya trauma masa kecil, gangguan kepribadian dan faktor lingkungan yaitu pengaruh lingkungan dan social budaya atau adanya paparan konten pornografi anak

Amzal Xavier  :  Para korban dari perilaku sodomi cenderung akan menjadi pelaku hingga meneruskan aktivitas orientasi seksual yang dilakukan pelaku padanya pada orang lain. Umumnya mereka juga berada dalam tekanan dan ancaman sehingga takut melaporkan yg mereka alami. Sebaliknya saat kasus terungkap mereka juga mengalami tekanan batin akibat rasa malu.  Bagaimana  memutuskan mata rantai tersebut agar korban tidak menjadi pelaku, serta bagaimana memulihkan kesehatan mental korban  agar  kembali menjadi normal tanpa terus tersugesti oleh peristiwa yang dialami?

Dr. Shinta        :  Memberi edukasi dan penanganan yg menyeluruh bagi korban. Krn ketika seseorang menjadi korban maka terjadi trauma yg luar biasa pd korban. Selain edukasi dan penanganan secara komprehensif. Wawancara yg lebih mendalam. Apakah korban perlu minum obat atau tidak. Yg juga harus dilakukan adalah refrem memori pada korban. Harapannya korban bisa menerima peristiwa itu dg baik dan akhirnya bisa mengambil hikmah secara positif dan tau bahwa perbuatan yg seperti itu adalah sebuah kejahatan yg dilarang oleh semua agama

Amzal Xavier   :  Apakah klinik jiwa Dewanta memiliki pelayanan sosial mendampingi anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual agar minimal  mereka dapat sembuh dari trauma dan tidak menjadi pelaku?

Dr. Shinta          :  Ya kami di klinik Dewanta Mental Healthcare memberikan pelayanan yg komprehenaive untuk pendampingan anak2 yg mengalami trauma apapun penyebabnya selain kami psikiater kami juga memiliki psikologi klinis baik untuk remaja dan dewasa maupun anak. Sekarang yg terpenting bagaimana menyadarkan masyarakat bahwa masalah gangguan perasaan dan pikiran itu penting mendapat perhatian jangan menganggap remeh masalah tersebut karena kalau tidak ditangani sejak awal akan menjadi cikal bakal orang mengalami gangguan jiwa. Jangan ke psikiater setelah sakit tapi datanglah ketika masih awal sehingga gangguan jiwa bisa dicegah. Anak2 yg mengalami trauma seks kelihatannya saat ini tidak mengalami gangguan apa2 tapi kalau tidak ditangani dengan baik maka dikemudian hari anak2 tersebut bisa mengalami gangguan jiwa bahkan bisa menjadi predator sex yg lebih hebat dari pelaku.

Posted in

BERITA TERKAIT

TERPOPULER

TAG TERPOPULER

HEALTY

LIFESTYLE

OTOMOTIF

BERITA LAINNYA

Lantik 496 Pejabat Fungsional, Pj. Walikota : ” Ini Penghargaan dan Tanggungjawab”

Di penghujung tahun 2024, tepatnya Selasa pagi , 31 Desember…

Kota Kupang
Jan
02
2025

Tunggak Pajak, Bappenda Kota Tutup Kahang Jaya

Kota Kupang, PrakarsaNews.com –  Kahang Jaya, Rumah Makan Khas NTT/B2 yang…

Kota Kupang
Feb
15
2025

Peran Kepolisian Australia Bongkar Kejahatan Ex. Kapolres Ngada

Ex. Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja. Dok. Humas…

Nasional
Mar
17
2025

Hasil Australia Open 2024: Tekuk Wakil India, Putri KW Melaju ke Perempat Final

Tunggal putri Indonesia Putri Kusuma Wardani mengatakan ia menikmati jalannya…

Raket
Jun
15
2024

Tuapanaf, desa tani yang merindukan Infrastruktur jalan dan pendampingan pertanian modern

Pada Rabu, 6 November 2024, Saya, Amzal  bersama teman-teman saya…

Uncategorized
Nov
12
2024

Dipecat dari Polri, Eks Kapolres Ngada Tersangka Pencabulan Ajukan Banding

Sidang kode etik eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman…

Nasional
Mar
17
2025