PrakarsaNews.com Unit Pelaksana Teknis Daerah {UPTD} Taman Budaya Daerah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar kegiatan diskusi Forum Kajian Kesenian, dengan fokus pada cabang seni Teater, jumat 15 November 2024, bertempat di Gedung pertunjukan utama, Taman Budaya Gerson Poyk, Jalan Kejora No. 1- Oepoi, Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Kegiatan diskusi yang dimulai sejak pukul 15.00 wita itu menghadikan dua orang nara sumber, seakan mempertemukan arus pemikiran Mellenial dan Baby Boomers.. Mewakili pemikiran pegiat teater generasi Millennial, yakni Kristo Muliagan, S.Sn, M.Sn, yang memantik diskusi dengan mengurai relasi kausal antara dorongan berteater dengan pengenalan diri dan lingkungan terhadap pembangunan peradaban. “Ber-teater adalah upaya manusia mengenal dan memahami diri dan budayanya untuk mendapatkan kebermanfaatan dari semua potensi diri dan lingkungan untuk membangun peradaban” urai Kristo .
Mewakili pemikirin generasi baby boomers, adalah pegiat teater, Dr. Dewa Putu Saha Dewa yang memantik diskusi dengan mengurai pentingnya teater moderen di Kota Kupang, membangun generasi baru dan maju. “Jika generasi teater moderen sebelumnya mampu eksis sampai kini dan mampu menjadi panutan , jika berbagai stake holder turut berperan aktif, mengingat bahwa teater sebagai salah satu jalan pembangunan karakter bangsa, penguat jati diri masyarakat, bahkan dapat menjadi satu bentuk terapi seni yang sangat dibutuhkan oleh generasi millennial, generasi z, generasi strawberry, tentu generasi muda teater Kota Kupang dapat lebih bergairah untuk berlatih teater, membentuk kelompok teater, aktif berpentas, aktif berkarya bahkan mengikuti ajang lomba hingga tingkat internasional” yakin pemilik RSIA. Dedari ini.
Kedua nara sumber yang dimoderatori Abner Raya, pegiat teater muda , berhasil memantik diskusi cerdas dan bergairah dari seluruh peserta. Peserta diskusi seni diantaranya DR. Lany Koroh, M.Hum, Antonius Belutowe, Ama Raja, Gregorius Nggandung, Olland Parawine, Vony assit, Deky Seo, Joko Bayu, Mezra Pellondou, Sinyo Media Revista dan Ragil Sukriwul.
Kepala UPTD Taman Budaya Daerah, Mohadi mengungkapkan bahwa forum kajian kesenian khusus cabang seni teater saat ini merupakan kegiatan perdana dan disambut dengan antusias oleh segenap pegiat dan pencinta teater yang diundang. “Forum diskusi semacam ini merupakan implementasi amanat UU RI Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan . Kiranya melahirkan pemikiran bernas untuk tumbuh kembangnya berkesenian umumnya dan khususnya berteater di NTT ” harap Mohadi.
Forum diskusi berhasil melahirkan pemikiran dan komitmen untuk secara reguler beraktiivitas teater di Taman Budaya Gerson Poyk. Direncakan juga dalam waktu dekat, sejumlah sanggar teater di Kota Kupang dengan difasilitasi UPTD Taman Budaya Daerah akan melakukan pementasan kolaboratif, sekaligus menggalang persaudaraan dan kepedulian tehadap masyarakat terdampak erupsi letusan gunung berapi, lewotobi laki laki. (JO)
Posted in Seni dan Sastra