Home
»
Seni dan Sastra
»
Opini
»
KotaTerkotor, Birokrasi Sakit dan UMKM yg subsisten, menuntut EXTRA ORDINARY WORK
Penulis : Amsal Xavier Messakh/Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi-Bisnis Undana
Saya ucapkan Selamat kepada dr. Christian Widodo dan kak Serena Cosgrova Francis atas pelantikan sebagai Walikota dan Wakil Walikota Kupang periode 2025 – 2030 . Selamat Memasuki belantara Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan masyarakat Kota Kupang.
Sebagai Warga Kota saya terpanggil menyampaikan masukan pemikiran kepada pak Walikota dan ibu Wakil Walikota terkait isu krusial yang menjadi target prioritas dalam 100 Hari kepemimpinan saudara berdua.
Pilihan target prioritas pada penanganan Sampah, penataan Birokrasi dan penguatan usaha mikro, kecil dan Menengah (UMKM) amatlah tepat di tengah kebijakan efisiensi luar biasa oleh Pemerintahan Prabowo – Gibran saat ini. Ketiga program prioritas ini menuntut kerja kerja luar bisa agar ketiga isu ini bisa menjadi kekuatan sinergis pengungkit kemajuan sektor lain dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat, Pembangunan dan Pemerintahan Kota Kupang..
Penguatan UMKM
UMKM di Kota Kupang menurut BPS Provinsi NTT, Tahun 2021 sebanyak 4.173 unit dan pada Tahun 2022, 3.877 unit. Terdapat penurunan akibat kontraksi ekonomi dipicu Pandemi Corona virus. Saya merasa yakin jumlah UMKM saat ini telah bertambah mencapai 4500-an seiring berakhirnya masa Pandemi membaiknya ekonomi nasional.
Fakta sejarah krisis ekonomi dan moneter 1998, membuktikan kepada kita bahwa UMKM adalah sabuk pengaman ekonomi dan perut rakyat indonesia di masa krisis. Saya meyakini bahwa Langkah EFISIENSI ratusan trilyun dari APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025 ini menunjukan ekonomi negeri ini sedang tidak baik baik saja.
Banyak ekonom meramalkan Tahun 2025 sebagai awal resesi Indonesia. Perang ekonomi USA – China dan Langkah politik ekonomi Trump – diyakini mengganggu upaya pertumbuhan 8% dan stabilitas ekonomi nasional Indonesia. Efisiensi Anggaran yang ekstrim untuk relokasi terbesar ke program prioritas Makan Bergisi Gratis dan Pembayaran Hutang Luar Negeri yang jatuh tempo, akan berakibat langsung pada pertumbuhan ekonomi nasional yang Sangat didominasi dukungan elemen konsumsi.
Bagi saya penguatan UMKM adalah Langkah tepat dan predicble dalam situasi ekonomi Nasional yang cenderung ketat di Tahun ini. Soalnya adalah strategi penguatan di tengah menurunya daya beli masyarakat. Butuh kerja cerdas, kerja kerja taktis dan luar biasa. Saran saya bentuk Tim Ekonomi dari kalangan pakar, praktisi dan Pemerintah merancang strategi ini. Stop Cara kerja konvensional, asal asalan, lamban, tidak kreatif dan korup. Beri target waktu singkat bagi Tim Ekonomi menyusun strategic dan segera mengimplementasikannya.
100 hari kepemimpinan Chris – Serena, minimal bisa menunjukan potensi berkembangnya usaha mikro naik kelas menjadi usaha kecil dan sikecil menjadi menengah bahkan menengah ancang ancang menjadi besar.
Sampahku tanggungjawabku
Label Kota terkotor dan Birokrasi yang sakit, dua soal MENDESAK yang harus segera di atasi. Kemendesakan berkenaan dengan, pertama Kota ini benar2 terkurung oleh Sampah dan management penanganan Sampah Sangat buruk sehingga Label sebagai Kota kecil terkotor diberikan Pemerintah melalui Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup pada Tahun 2022. Pengelolaan Sampah dari Hulu hingga hilir dinilai tidak optimal dan berdampak buruk.
Data produksi Sampah Rumah tangga dan sejenisnya di Kota Kupang mencapai 233. 000.274 Kg (233 ton, 274 kg) setiap harinya. Dari jumlah ini, hanya sebagian tertangani dalam arti terangkut ke TPA(Tempat Pemrosesan Akhir). Di TPA Alak sesungguhnya masih jadi masalah. Sistem open dumping dan Sampah yang tidak dipilah sejak dari rumah tangga berakibat Pemrosesan Akhir tak bisa optimal dan kini telah menjadi gunung Sampah yang setiap tahunnya dimusim kemarau menjadi bencana bagi masyarakat sekitar karena kebakaran dipicu gas metan Sampah TPA, membawa polusi ASAP dan bau jadi penyebab masyarakat terserang ISPA akut.
Sampah yang tidak tertangani tersebar berserakan diseantero Kota. Di lahan lahan kosong, dipinggir Jalan umum, di pemukiman, di Taman, Daerah Aliran Sungai dan Tempat dimana manusia Kota Kupang bisa berkumpul atau sekedar lewat pasti ditemui Sampah Rumah tangga, kemasan Makanan dan minuman bahkan di beberapa areal, Sampah medik infeksius berserakan. Paling anyar terungkap aksi bongkarmuat sampah medik secara melawan hukum oleh PT. PRIA dibekengi oknum dinas kebersihan dan lingungan hidup.
Kota ini benar
benar terkepung Sampah dan tampak jorok…
Saya mengakui bahwa jumlah sarana tong Sampah, TPS, Armada Kendaraan Pengangkut dan personil petugas kebersihan Sangat sedikit dibandingkan jumlah tonase Sampah yang dihasilkan setiap Hari, namun soal Utama kita ada pada perilaku masyarakat dan apparatus.
Banyak ceritera bekembang di tengah masyarakat bahwa apparatus di dinas kebersihan dan Lingkungan Kota Kupang cenderung lakukan Perawatan Kendaraan secara swakelola dan sistem kanibal. Satu Kendaraan yang mulai menurun kinerjanya dijadikan tumbal untuk memperbaiki Kendaraan yang lebih baik yang sedang alami kerusakan. Semestinya pemeliharaan Kendaraan kebersihan selalu tersedia karena bukankah setiap Tahun Anggaran 1,5 milyard digelontorkan untuk penanganan Sampah include di dalamnya perawatan Kendaraan sampah?juga pernah ramai berita penjualan besi tua alat berat yang rusak oleh oknum, bukankah pemindahtangan aset negara/daerah harus melalui lelang terbuka oleh Kantor lalang negara sehingga dapat dipastikan hasil lelang masuk ke Kas negara/daerah?
Saya menyarankan agar pertama, dinas kebersihan dan Lingkungan Hidup harus di audit daya dukung yang ada, Kendaraan, alat berat, personil, jumlah TPS, tong Sampah di ruang PUBLIK, sarana pengolahan dll sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan. Kedua, segerakan penerapan secara penuh perda 3 Tahun 2011 tentang penyelenggaraan penanganan Sampah Rumah tangga dan Sampah sejenis Sampah Rumah tangga.
Sudah Tiga belas Tahun lalu perda ini ditetapkan tetapi perilaku Pengelolaan Sampah semakin semraut. Banyak orang sesukanya menbuang Sampah dimana saja. Bahkan Sampah Rumah tangga tidak dipilah, dibuang secara serampangan disepanjang Jalan Raya dan lahan kosong. Sprit Sampahku Tanggung jawab ku, tidak berlaku di Kota Kupang. Karena itu Segera Bentuk Tim terpadu penanganan Sampah sehingga bersama Pemerintah menyusun kebijakan dan strategi penanganan Sampah dan mulai melakukan pengawasan, penyidikan hingga penindakan, penerapan sanksi atas pelanggaran perda tersebut.
Meritokrasi
Setelah politik adalah administrasi…dan pengelola adminitrasi adalah birokrasi. adagium ini menegasikan pentingnya birokrasi. Pemilihan kepala daerah Sudah selesai Dan kiini saatnya bekerja. Birokrasi adalah mesin utama pelaksana seluruh kebijakan / keputusan politik dalam pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat. Mulai dari administrasi hingga eksekusi lapangan dan monitoring evaluasi dilakukan birokrasi. Birokrasi yang sakit tampak dari Buah kerjanya yang tidak optimal, lamban hingga tercemari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Birokrasi kota kupang harus diakui sedang sakit. Rekruitmen tenaga honor selama puluhan tahun sejak masa Kotamadya 1995, kental nepotisme, Tanpa rekruitmen dan seleksi terbuka. Paling akhir di era kepemimpinan sebelumnya, tiba2 sdh terekrut 2500 tenaga honor. Mereka adalah Anak kandung, sanak keluarga dan klik Walikota, Ketua dan Anggota DPRD, Sekda , kepala BKP2D. Sungguh kolusi dan nepotisme ini menyakiti rasa keadilan bagi ratusan ribu anak muda kota kupang yang sedang mencari pekerjaan. Setelah jadi pegawai mayoritas kerjanya hanya tanganga, main game, Judi online dan korupsi waktu kerja. Petinggi dan para honorer ini tidak merasa berdosa terhadap rakyat kota kupang.
KKN berlanjut ke Tahap berikutnya pengisian jabatan dalam birokrasi. Mereka yang Dekat petingggi saja yang kecipratan. Bahkan beberapa pelaku persekusi Wakil Walikota, indikasi korupsi, moral buruk, hingga pelanggar berat aturan disiplin ASN, karena mereka orang dekat Walikota dan kliknya, menikmati promosi ke promisi… sementara banyak PNS berkinerja baik gigit jari, mentok karir jabatannya hingga jelang pensiun karena tidak memiliki akses ke Walikota, DPRD., Sekda dan kepala BKP2D.
Setelah menduduki jabatan, mayoritas kerja semaugue, berselingkuh menggunakan fasilitas Dinas, hingga otak atik DIPA untuk kepentingan pribadi. Birokrasi yang sakit pasti tidak mampu mengimplementasi kebijakan pimpinan dengan baik dan benar apalagi berharap kreativ dan innovatif.
Birokrasi ideal dalam Perspective Weberian memiliki sejumlah fitur organisational yaitu terstruktur secara hierarkis, profesional, terikat aturan, impersonal, disiplin , beroperasi di luar lingkup politik dan Meritokasi. Dalam konteks birokrasi Indonesia, Fitur fitur ini belum sepenuh berjalan optimal namun meyakini meritokrasi/merit sitem menjadi fitur kunci menggapai birokrasi ideal. Keyakinan ini diundangkan dalam UU Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN. Menegaskan sistem merit menjadi acuan pengisian jabatan dalam birokrasi ASN.
Memang terdapat kritik bahwa penerapan Meritokrasi yang mengutakamakan IQ dan effort itu, melahirkan ketimpangan/distopia gender dalam menduduki jabatan pimpinan tinggi, dimana ASN pria lebih mendominasi (Young 1959), hal ini didukung hasil penelitian Cakra Wikara Indonesia (2021) atas penerapan Meritokasi di birokrasi kementrian.
Studi ini menemukan kondisi tidak sama yang dihadapi PNS perempuan dan PNS laki laki menyebabkan perempuan cenderung tertinggal dan sedikit keterwakilannya pada jabatan pimpinan tinggi.
Namun Meritokrasi diterapkan dengan sedikit keberpihakan kepada perempuan misalnya option quota 30% perempuan saya yakin birokrasi ideal di kota kupang bisa terealisasi. Pemilihan Sekda Kota Kupang pasca Fahrensi Foenay, Maret 2025 jadi batu uji konsistensi penerapan Meritokasi di Kota Kupang.
Ketiga program prioritas ini amat strategis. Satu sisi merupakan tantangan dan kebutuhan riil di sisi lainnya, kapasitas dan kualitas kepemimpinan Chris – Serena bisa diukur secra terang benderang oleh masyarakat dalam 100 hari kepemimpinan mereka. Ketiga soal ini sdh ada pada titik darurat yang hanya mungkin dapat dituntaskan dengan cara kerja luarbiasa/ekstraordinary. Salamat bekerja . Salam sukses. ***
Posted in Opini