Uncategorized
Nov
12
2024
2024
Empat puluhan Tahun lalu, KARABA, Pemuda desa Bido, kec. Sabu Barat, KABUPATEN Sabu Raijua, nekat merantau meninggalkan kampung halaman dengan modal semangat tuk mencari penghidupan yang lebih baik di Kota Kupang.
Termotivasi oleh ceritera “manis” dan sukses dari MALAS, pemuda desa Bido yang lebih dulu merantau ke Kota Kupang, ketika pulang kampung. Pada sekitar pertengahan Tahun 1980-an Karaba nekat meninggalkan kampung halaman.dengan model nekat dan Tenaga, menumpang perhu layar menuju Kupang, menoreh juang, mengais rezeki di Kota Kupang…
Bertahan dalam jatuh Bangun gelora kehidupan Kota Kupang laksana gelora arus dan gelombang laut Sawu, Karaba tetap Bertahan hingga memiliki kios sembako di dan sukses menyekolahkan putera putrinya hingga sarjana dan kini telah bekarier sebagai guru, perawat dan asn…
Berikut petikan wawancara :
Tiba Kupang Bertemu MALAS
Prakarsanews.com (pc). : Makin maju saja…. ( usaha kios) aba ini….
Karaba Kornelius Bire (kkb) : ehhhh biasa saa (nada merendah)
Pc : kemajuan ama…. Dari hanya jualan rokok di papan sekarang jadi kios dengan beragam barang dijual….
Kkb. : Iya… Puluhan Tahun Baru bisa begini (nada datar mata menerawang seperti bmengenangkan masa masa sulitnya….)
Pertengahan Tahun 1980-an, Karaba, Putra kelima dari tujuh bersaudara ini bersama beberapa Teman, dengan bermodalkan kenekatan dan Tenaga, meninggalkan desa Bido, Kecamatan Sabu Barat. Mereka menumpang perahu layar, Setelah seminggu lebih, menelusuri rute Pelayanan Sabu, ende, sumba, akhirnya merapat dipelabuhan NAMOSAIN Kota Kupang.
Pc. : Tiba di NAMOSAIN lalu…?
Kkb. : Yang ada di pikiran hanya Oeba dan ka’a Malas. Tidak tahu tentang Kupang jd nekat saa Tanya konjak dan naik bemo…
Pc. : Akhirnya…?
Kkb : konjak lupa ks barenti di Oeba… Kesasar sampai kt (Kupang theater – kel. Merdeka) Baru konjak ingat kasi turun dan kita Jalan kaki ke Oeba ikuti petunjuk orang yang ketong ( kami) temui di jalan.
Tiba dan bertemu ka’a Malas di kios kecilnya yang terletak di sekitar Pasar Oeba, Karaba difasilitasi mendapatkan Pekerjaan sebagai penjual es manis di Pasar Oeba.
Kkb : Ada sekitar sebulan lebih jual es manis…. Pendapatan jualan es saya belikan rokok dan Buat papan jualnya. Saya jualan di Kt karena di Sana selalu ramai karena Ada Bioskop…
Papan Rokok di curi
Pc. : berapa Lama jualan di kt?
Kkb : Ada satu Bulan…. Sampai suatu pagi terbangun papan rokok di sampling Sudah hilang. Habis semua… Sonde sisa satu pun…
Pada masa itu, pedagang rokok (mayoritas etnis Sabu)menjajakan rokok di Kotak persegi panjang terbuat papan tripleks. Saat menjual Kotak papan ini dibuka… Dan ketika tutup jualan, Kotak dilipat dan diselot gembok. Para pedagang umumnya berjalan di pinggir Jalan umum dan pusat keramaian. Di mana mereka menjajakan jualan ya disitulah mereka tidur dan tinggal. Untuk kebutuhan mck, biasanya mengandalkan sumber air terdekat seperti kali merdeka dan kali oeba
Pc. : Setelah kecurian, bagaimana, khan tidak ada modal lagi….?
Kkb : Habis semua…. Hanya bisa sedih dan marah marah sembarang…. Tapi harus Cari kerja untuk kumpul modal lagi.
Beberapa Hari Setelah ke curian, Karaba akhirnya mendapat kerja sebagai buruh di Tempat usaha penjualan Ayam potong. Di Tempat ini Dia bekerja selama satu Tahun. Hingga terasa cukup modal, kabara berhenti bekerja di usaha Ayam potong dan kembali berjualan rokok dengan Jenis merek lebih lengkap dan papan jual yang lebih besar.
Kkb. : beta takut jual di kt… Beta dapat Tempat di pohon mangga dekat air Oeba.
Di Tempat tersebut Karaba bertahan hingga Tiga Tahun lebih kemudian berpindah ke Jalan murbei pada sekitar Tahun 1989 hingga saat ini. Dalam kondisi usaha yang masih subsistence, Karaba Sempatkan diri pulang ke desa Bido dan menikahi INA, kekasih tercintanya. Setelah pernikahan ia kembali Kupang melanjutkan usaha jualan rokok dan sebulan sekali pulang kampung. Parkawinan mereka dikaruniai 2 orang putri dan 2 orang putera.
Pc : jadi isteri dan Anak anak tinggal di Sabu?
Kkb : Iya, usaha Blom maju jadi lebih baik dong (mereka) di Sabu dulu
Tergoda Judi Kupon Putih
Seiring perjalanan waktu, usaha mulai bekembang per lahan, Ia sempat tergoda janji palsu Judi Kupon putih dan ditahan beberapa waktu oleh APH.
Pc : Selama dlm tahanan, bgmn kios yg sedah mulai maju….
Kkb. : Anak isteri yg Jaga kios.
Setelah bebas dari tahanan, KARABA kembali serious mengurusi kios kecil ya. dengan ketekunan dan kesabarannya, karaba berhasil meningkatkan usahanya. Dari jualan rokok papan, pada Tahun 1999 Dia membuat kios kecil dengan jualan mulai beragam. Selain rokok dijual juga per men, roti, kacang goreng, Minuman dingin dll. Dalam kesetiaan dan keuletannya, Dia juga menyekolahkan ke 4 anak ya hingga sarjana.
Pc. : Jadi anak anak sekarang bagaimana
Kkb : Beta tobat Judi. Puji Tuhan, dua Sudah jadi bidan satu guru dan satu PNS di pemda Sarai
Kesetiaan dan keuletan Karaba berbuah manis. Usahanya per lahan bekembang dan mampu membiayai kehidupan Keluarga dan Pendidikan anak. Pada Tahun 2002, usahanya mendapat perhatian koperasi perkreditan dan memberi akses bagi Karaba mendapatkan fasilitas kredit. Dengan fasilitas kredit kini usaha kios kecil ya telah bekembang menjadi warung kontong dengan Jenis Juan yang lengkap.
Pc. : Sekarang usaha Makin maju anak anak juga Sudah bekerja dan mandiri…. Masih ada yang mau dikejar lagi?
Kkb : Nikmati yang ada dulu…. Tapi Kalo ada suntikan modal dari Pemerintah beta mau bekin kios ini lebih besar dan lengkap…
Terus semangat dan tetap setia ama…. Selamat sukses.
Posted in Bisnis