Home » Healty » Kebiasaan Sepele yang Merusak Ginjal, Hati-hati Cuci Darah di Usia Muda

Home » Healty » Kebiasaan Sepele yang Merusak Ginjal, Hati-hati Cuci Darah di Usia Muda

Kebiasaan Sepele yang Merusak Ginjal, Hati-hati Cuci Darah di Usia Muda

prakarsa
Minggu, 20 April 2025 | 08:17 WIB
ilustrasi-ginjal 2


Jakarta – Ginjal memiliki peran penting untuk menyaring limbah, cairan berlebih, dan elektrolit dari darah. Ginjal juga membantu mengatur tekanan darah, memproduksi sel darah merah, serta keseimbangan kalsium dalam tubuh.
Jika ginjal rusak, kemampuannya untuk menyaring limbah dan menjaga keseimbangan cairan terganggu. Jika sudah parah, bisa berujung ke penyakit gagal ginjal kronis yang berujung dialisis atau cuci darah.

Berikut ini adalah beberapa pola makan yang dapat memicu kerusakan ginjal:

1. Konsumsi Makanan Ultra Proses
Makanan ultra proses mengandung gula, garam, dan lemak yang tinggi. Makanan jenis ini seringkali diberi zat kimia pewarna, perasa, dan pengawet agar rasanya lebih enak dan memperpanjang masa simpan.

Contoh makanan ultra proses antara lain sosis, roti kemasan, minuman ringan berkarbonasi, dan lain-lain. Konsumsi berlebihan dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, penyakit jantung, dan diabetes tipe dua.
Beberapa penelitian juga menunjukkan makanan ultra proses dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal. Sebuah penelitian di Amerika Serikat pada 14 ribu orang dewasa menemukan mereka yang sering mengonsumsi makanan ultra proses memiliki risiko penyakit ginjal 24 persen lebih tinggi.

2. Pola Makan Tinggi Garam
Pola makan tinggi garam (natrium) dapat memicu gangguan ginjal. Ginjal menyaring kelebihan air dari darah, dan untuk itu dibutuhkan keseimbangan natrium dan kalium.

Konsumsi garam berlebih mengganggu keseimbangan tersebut, sehingga dapat menurunkan fungsi ginjal, meningkatkan tekanan darah, dan membebani kerja ginjal. Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, batas konsumsi garam harian yang dianjurkan adalah 5 gram, atau sekitar 1 sendok teh.


3. Kurang Minum Air Putih
Air dibutuhkan ginjal untuk membuang limbah. Kurang minum air putih dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal, terutama saat cuaca panas.

Urine pekat akibat dehidrasi memiliki kadar mineral dan produk limbah yang tinggi. Kondisi ini meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal dan infeksi saluran kemih. Untuk menjaga fungsi ginjal, dianjurkan minum 1,5-2 liter air per hari.

4. Terlalu Banyak Konsumsi Alkohol
Konsumsi alkohol berdampak signifikan pada kesehatan ginjal. Kebiasaan ini membuat ginjal bekerja lebih keras dan dapat meningkatkan tekanan darah, yang dalam jangka panjang berisiko memicu penyakit ginjal jika tidak dikendalikan.

Selain pola makan, beberapa faktor lain yang dapat memicu kerusakan ginjal antara lain:

-Kurangnya tidur berkualitas
-Berat badan berlebihan
-Kebiasaan merokok
-Konsumsi obat-obatan tertentu secara berlebihan (Averus Kautsar – detikHealth)

Posted in

BERITA TERKAIT

TERPOPULER

TAG TERPOPULER

HEALTY

LIFESTYLE

OTOMOTIF

BERITA LAINNYA

Peran Kepolisian Australia Bongkar Kejahatan Ex. Kapolres Ngada

Ex. Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja. Dok. Humas…

Nasional
Mar
17
2025

Melky – Johni :Bangga, Pancasila Lahir dari NTT,  janji kerja transparan dan profesional

Nusa Tenggara Timur  dengan segala keterbatasannya  harus tetap bangga karena…

Flobamora
Jan
11
2025

Marselino Ferdinan dan Rizky Ridho masuk daftar team of the week kualifikasi Piala Dunia 2026 Asia

Jakarta-detik.com. Timnas Indonesia tampil mantap saat menjamu Arab Saudi dalam…

Arena
Nov
21
2024

Kapan Nintendo Switch 2 Rilis? Ini Bocorannya Untuk Kamu!

Mengawali tahun 2025 ini, banyak orang yang bertanya-tanya kapan tanggal…

Game
Jan
09
2025

330 Honorer Kota Kupang Tidak Lolos Seleksi PPPK, Minta Solusi ke DPRD

Kota Kupang – PrakarsaNews.com  Sebanyak 330 tenaga kependidikan honorer di…

Kota Kupang
Feb
24
2025