Home » Healty » Kebiasaan Mengupil Bisa Bikin Otak Rusak

Home » Healty » Kebiasaan Mengupil Bisa Bikin Otak Rusak

Kebiasaan Mengupil Bisa Bikin Otak Rusak

prakarsa
Rabu, 08 Januari 2025 | 10:31 WIB
ilustrasi-ngupil_169


Jakarta – Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2022 mengungkapkan sebuah keterkaitan antara kebiasaan mengupil dan peningkatan risiko kerusakan otak. Meskipun hubungannya lemah dan masih diperlukan penelitian lanjutan, peneliti berpendapat hubungan antara kebiasaan mengupil dan risiko terkena demensia masuk akal.
Demensia adalah kondisi penurunan kemampuan berpikir dan ingatan yang biasanya terjadi pada orang-orang lanjut usia. Penyebab paling umum dari masalah demensia adalah alzheimer.

Tim ilmuwan dari Universitas Griffith Australia menjalankan penelitian tikus dengan bakteri Chlamydia pneumoniae yang juga dapat menginfeksi manusia dan biasanya memicu pneumonia. Bakteri tersebut, juga banyak ditemukan pada otak pasien-pasien yang mengalami demensia lanjut.

Pada tikus, bakteri tersebut ditemukan dapat menjalar ke saraf penciuman, yang menghubungkan rongga hidung dan otak. Ketika terjadi kerusakan pada epitel hidung, jaringan tipis di sepanjang rongga hidung, infeksi saraf juga menjadi lebih parah.

Kondisi ini membuat tikus menyimpan lebih banyak protein amiloid-beta, protein yang dilepaskan sebagai respons terhadap infeksi. Protein atau gumpalan protein ini juga ditemukan dalam konsentrasi yang signifikan pada orang dengan penyakit alzheimer.

“Kami adalah yang pertama menunjukkan bahwa Chlamydia pneumoniae dapat langsung masuk ke hidung dan otak, yang dapat memicu patologi yang mirip dengan penyakit Alzheimer,” kata ahli saraf James St John dari Griffith University Australia, dikutip cari Science Alert, Rabu (8/1/2025).

“Kami melihat hal ini terjadi pada model tikus, dan buktinya berpotensi menakutkan bagi manusia juga,” sambungnya.

Peneliti terkejut dengan kecepatan bakteri tersebut berkembang biak di sistem saraf pusat tikus, dengan infeksi terjadi dalam waktu 24-72 jam. Ilmuwan menduga jalur pernapasan dari hidung menjadi jalan yang cepat bagi bakteri dan virus untuk mencapai otak.

Meskipun penelitian baru dilakukan pada tikus dan belum diketahui apakah efeknya sama pada manusia, temuan ini memberikan pengetahuan yang penting tentang kemungkinan jalur infeksi yang memengaruhi munculnya risiko penyakit alzheimer.

“Kita perlu melakukan penelitian ini pada manusia dan memastikan apakah jalur yang sama bekerja dengan cara yang sama,” kata St John.

“Ini adalah penelitian yang telah diusulkan oleh banyak orang, tetapi belum selesai. Yang kita tahu adalah bahwa bakteri yang sama ini ada pada manusia, tetapi kita belum mengetahui bagaimana mereka bisa sampai masuk,” tandasnya. (Averus Kautsar ,detik Health)



Posted in

BERITA TERKAIT

TERPOPULER

TAG TERPOPULER

HEALTY

LIFESTYLE

OTOMOTIF

BERITA LAINNYA

Resmi! Hansi Flick Pelatih Baru Barcelona

Hansi Flick resmi ditunjuk sebagai pelatih baru Barcelona FC, usai…

Uncategorized
Jun
15
2024

Kebiasaan Sepele yang Merusak Ginjal, Hati-hati Cuci Darah di Usia Muda

Jakarta – Ginjal memiliki peran penting untuk menyaring limbah, cairan…

Healty
Apr
20
2025

31 Tahun Memeluk Scientology, Tom Cruise mulai menjauh

Kabar mengejutkan datang dari Tom Cruise. Aktor 59 tahun itu dikabarkan…

Entertainment
Feb
12
2025

Iqlima Kim, Wanita di Balik Konflik Panas Hotman Paris dan Razman Arif

Iqlima Kim. (Foto: dok Instagram) Kota Kupang-PrakarsaNews.com Masalah hukum antara…

News
Feb
12
2025

330 Honorer Kota Kupang Tidak Lolos Seleksi PPPK, Minta Solusi ke DPRD

Kota Kupang – PrakarsaNews.com  Sebanyak 330 tenaga kependidikan honorer di…

Kota Kupang
Feb
24
2025

Kapan Nintendo Switch 2 Rilis? Ini Bocorannya Untuk Kamu!

Mengawali tahun 2025 ini, banyak orang yang bertanya-tanya kapan tanggal…

Game
Jan
09
2025